Recent

Laporan Penelitian Pengaruh Polutan Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

Laporan Penelitian 
Pengaruh Polutan Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Oleh Dikry I

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Tujuan
Untuk memenuhi tugas biologi dan untuk menambah wawasan tentang pengaruh polutan terhadap pertumbuhan tanaman
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apakah bangsat dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau?
2.      Bagaimanakah pengaruh polutan terhadap pertumbuhan kacang hijau?
3.      Apakah ada  perbedaaan antara tanaman yang diberi polutan dengan yang tidak diberi polutan?
1.3  Manfaat Penelitian
1.      Dapat mengetahui bahwa deterjen berpengaruh dalam pertumbuhan kacang hijau.
2.      Dapat memberikan sumbangan pikiran bagi pemerintah khususnya pada bagian kebersihan dengan lingkugan, dalam rangka peningkatan kebersihan lingkungan untuk menjaga bumi kita.



BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Sedangkan perkembangan merupakan proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi tertentu yang mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) dan irreversible.
Pertumbuhan pada tanaman melalui tiga tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan primer, dan pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan dimulai dengan masuknya air ke dalam biji dan berakhir masa dormasi pada biji atau ditandai dengan munculnya akar dan batang pertama kali. Perkecambahan dibedakan menjadi dua, yaitu perkecambahan hypogeal dan epigeal. Perkecambahan pada tanaman kacang hijau termasuk kedalam perkecambahan epigeal, yaitu pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebaban kotiledon dan plumula keluar ke atas tanah.
Kemudian, tahap pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan pada embrio, ujung batang, dan ujung akar. Selanjutnya, tahap pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan aktifitas kambium yang membentuk xylem sekunder dan floem sekunder.
Tumbuhan tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1.Air
2.Suhu
3.Oksigen
4.Cahaya
            Air berfungsi untuk menyiram tanaman agar tetap segar dan tidak layu serta sebagai media reaksi kimia dalam sel,  menunjang fotosintesis dan menjaga kelembapan.  Bila tanaman kekurangan air,  akan mengakibatkan tanaman menjadi kering, kekurangan nutrisi.  Kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan terburuk tanaman akan mati.
Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik,  suhu di lingkungan tersebut juga tanaman harus ditentukan.  Suhu yang baik untuk tumbuhan adalah 27-30 derajat celcius. semakin tinggi suhu yang ada di lingkungan suatu tumbuhan,  maka semakin laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada tumbuhan sehingga proses pertumbuhan semakin lambat dan perlakuan tumbuhan pada suhu yang rendah memacu pertumbuhan ruas yang panjang dari pada perlakuan tanaman di suhu yang tinggi. Fungsi dan suhu sendiri adalah untuk aktivitas enzim serta kandungan air dalam tubuh tumbuhan suhu yang terlalu ekstrim yaitu terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menyebabkan pertumbuhan terhambat atau terhenti karena enzim tidak dapat bekerja.
Faktor lainnya adalah oksigen. oksigen tersebar luas di udara. Tanaman tidak akan pernah kehabisan oksigen bila hidup di lingkungan yang bebas. oksigen berfungsi sebagai respirasi sel-sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara. Bila oksigen yang tumbuhan dapat hanya sedikit,  maka pertumbuhan pada tumbuhan akan terhambat karena akan susah dalam penyerapan unsur hara dalam tanah.
 Faktor terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah intensitas cahaya. Tanaman yang diletakkan di tempat yang teduh,  akan tumbuh dengan ciri-ciri: berdaun hijau tua,  pertumbuhannya lebih lambat namun stomatanya berjumlah sedikit namun ukurannya lebih besar,  perakarannya tidak terlalu lebat. Berbeda dengan tanaman yang ditanam di tempat yang mendapatkan banyak cahaya,  maka tanaman itu akan mempunyai ciri-ciri:  berdaun hijau muda,  stomatanya akan berjumlah banyak namun berukuran kecil,  perakanannya lebih lebat dan pertumbuhannya lebih cepat.  Hal ini karena cahaya bersifat menghambat pertumbuhan karena dapat menguraikan auksin zat yang menghambat pemanjangan sel Beberapa proses dalam pertumbuhan.
tanaman yang dikendalikan oleh air antara lain,  perkecambahan,  perpanjangan batang,  perluasan daun,  sintesis kuorofil,  gerakan batang, gerakan daun,  pembukaan bunga dan dominasi tunas .
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible,  atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan merupakan peristiwa perubahan biologis yang bersifat kuantitatif Pada proses pertumbuhan selalu teradi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah(bahan baku berupa molekul sederhana dan molekul kompleks.  Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahap pembelahan sel,  yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
2. Tahap pembentangan,  yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan,  peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam vakuola. 
3. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi.  Akhirnya terbentuk jaringan,  organ,  dan individu. 

Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan:
1.      Faktor eksternal/lingkungan(ekstraseluler) 
faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan.  Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut: 
·         Air dan mineral
·         Kelembaban
·         Suhu
·         Cahaya
2.      Faktor internal (interseluler)
Faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dimana dalam hal ini ada beberapa hormone yang dapat mengontrol proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut yaitu: 
Hormon Auksin: merangsang pertumbuhan bunga. 
Hormon Giberelin :merangsang pertumbuhan batang.
Hormon Sitokinin : memperpanjang akar. 
Hormon Afserat: menghambat perpanjangan sel
3.      Faktor Intraseluler(gen) 
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi didaerah meristematik (titik tumbuh)  yaitu ujung akar dan batang.  Daerah pertumbuhan ada 3 yaitu zona meristematik, pemanjangan,  dan diferensiasi. 
Pertumbuhan dibedakan menjadi 2,  yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.  Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan memanjang akibat kegiatan meristem apical diujung akar dan ujung batang.  Sedangkan pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan membesar akibat kegiatan cambium dan hanya terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae.



2.2 Object Penelitian (kacang hijau)
2.2.1 Klasifikasi
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek(kurang lebih 60 hari). Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:
Kingdom         :  Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi     : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas         : Rosidae
Ordo                 : Fabales
Famili               : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus               : Phaseolus
Spesies              : Phaseolus radiatus L.

2.2.2 Morfologi Tanaman Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. cabangnya menyamping pada batang utama, berbentuk bulat,  dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau ada yang ungu. 
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya.Warna daunnya hijau muda sampai hijau tua.
  Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang,  dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berbentuk silendris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam atau cokelat. Setiap polong berisi 10-15 biji. 
Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap,  beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat,  dan hitam. Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.  Kacang hijau merupakan tanaman tropis yang menghendaki suasana panas selama hidupnya.  Tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 m di atas permukaan la Tanaman kacan hijau dapat tumbuh di daerah yang curah hujannya rendah dengan m sisa-sisa kelembapan pada tanah bekas tanaman yang diairi.


2.3 Tinjauan Umum Tentang Polutan (Deterjen)
            Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruhi oleh kesadahan air.
2.3.1 Komposisi
Pada umumnya, detergen mengandung bahan-bahan berikut:
1.      Surfaktan
Surfaktan(surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil(suka air)  dan hidrofob(suka lemak)  Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan.  Secara garis besar,  terdapat empat kategori surfaktan yaitu: 
Anionik:
o    Alkyl Benzene sulfonate(ABS).
o    Linier Alkyl Benzene sulfonate(LAS). 
o    Alpha olein sulfonate(Aos).
Kationik: Garam Ammonium
Non ionik: Nonyl phenol polyethoxyle
Amphoterik: Acyl Ethylenediamines
2.      Builder
Builder(pembentuk)  berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.
Fosfat: Sodium Tri Poly Phosphate(STPP) 
Asetat:
o   Nitril Tri Acetate(NTA) 
o   Ethylene Diamine Tetra Acetate(EDTA) 
c.  Silikat Zeolitsitrat Asam Sitrat
3. Filler
Filler(pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci,  tetapi menambah kuantitas.  Contoh Sodium sulfat. 
3.      Aditif
Aditif adalah bahan suplemen tambahan untuk membuat produk lebih menarik,  misalnya pewangi,  pelarut,  pemutih,  pewarna dst,  tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen.  Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk.  Contoh Enzim,Boraks,  Sodium klorida,  Carboxy Methyl Cellulose(CMC). 
2.3.2 Bahaya Detergen
Tanpa mengurangi makna manfaat Detergen dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, harus diakui bahwa bahan kimia yang digunakan pada Detergen dapat menimbulkan dampak negatif baik terhadap kesehatan maupun lingkungan.  Dua bahan terpenting dari pembentuk Detergen yakni surfaktan dan builders diidentifikasi mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap manusia dan lingkungannya.
Surfaktan dapat menyebabkan permukaan kulit kasar,  hilangnya kelembaban alami yang ada pada permukan kulit dan meningkatkan permeabilitas permukaan luar. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa kulit manusia hanya mampu memiliki toleransi kontak dengan bahan kimia dengan kandungan 1% LAS dan Aos dengan akibat iritasi 'sedang' pada kulit. Surfaktan kationik bersifat toksik jika tertelan dibandingkan dengan surfaktan anionik dan non-ionik. Sisa bahan surfaktan yang terdapat dalam Detergen dapat membentuk chlorbenze pada proses klorinisasi pengolahan air minum PDA. Chlorbenzene merupakan senyawa kimia yang bersifat racun dan berbahaya bagi kesehatan. Pada awalnya surfaktan jenis ABS banyak digunakan oleh industri Detergen. Namun karena ditemukan bukti-bukti bahwa ABS mempunyai risiko tinggi terhadap lingkungan, bahan ini sekarang telah digantikan dengan bahan lain yaitu LAS.
Builders, salah satu yang paling banyak dimanfaatkan dalam Detergen di adalah phosphate.  Phosphate memegang peranan penting dalam produk Detergen, sebagai softener air. Bahan ini mampu menurunkan kesadahan air dengan cara mengikat ion kalsium dan magnesium. Berkat aksi softenernya, efektivitas dari daya cuci Detergen meningkat. Phosphate yang biasa dijumpai pada umumnya berbentuk sodium Tri Poly Phosphate(STPP).  Phosphate tidak memiliki daya racun, bahkan sebaliknya merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan mahluk hidup.  Tetapi dalam jumlah yang terlalu banyak, phosphate dapat menyebabkan pengkayaan unsur hara (eutrofikasi) yang berlebihan di dalam air, sehingga badan air kekurangan oksigen akibat dari pertumbuhan algae (phytoplankton) yang berlebihan yang merupakan makanan bakteri. Populasi bakteri yang berlebihan akan menggunakan oksigen yang terdapat dalam air sampai suatu saat terjadi kekurangan oksigen di badan air dan pada akhirnya justru membahayakan kehidupan mahluk air dan sekitarnya.  Di beberapa negara,  penggunaan phosphate dalam Detergen telah dilarang.  Sebagai alternatif,  telah dikembangkan penggunaan zeolite dan citrate sebagai builder dalam Detergen.
Efek paling nyata yang disebabkan oleh limbah deterjen rumah tangga adalah terjadinya eutrofikasi (pesatnya pertumbuhan ganggang dan enceng gondok). limbah deterjen yang dibuang ke kolam ataupun rawa akan memicu ledakan pertumbuhan ganggang dan enceng gondok sehingga dasar air tidak mampu ditembus oleh sinar matahari,  kadar oksigen berkurang secara drastis,  kehidupan biota air mengalami degradasi,  dan unsur hara meningkat sangat pesat. Jika hal seperti ini tidak segera diatasi, ekosistem akan terganggu dan berakibat merugikan manusia itu sendiri,  sebagai contoh saja lingkungan tempat pembuangan saluran selokan. Secara tidak langsung rumah tangga pasti membuang limbah deterjennya melalui saluran selokan ini, dan coba kita lihat, di penghujung saluran selokan begitu banyak eceng gondok yang hidup dengan kepadatan populasi yang sangat besar.
Selain merusak lingkungan alam,  efek buruk deterjen yang dirasakan tentu tak lepas dari para konsumennya.  Dampaknya juga dapat mengakibatkan gangguanpada lingkungan kesehatan manusia.  Saat seusai kita mencuci baju,  kulit tangan kita terasa kering,  panas,  melepuh,  retak-retak, gampang mengelupas hingga mengakibatkan gatal dan kadang menjadi alergi.
Dalam jangka panjang,  air minum yang telah terkontaminasi limbah deterjen berpotensi sebagai salah satu penyebab penyakit kanker(karsinogenik).  Proses penguraian deterjen akan menghasilkan sisa benzena yang apabila bereaksi dengan klor akan membentuk senyawa klorobenzena yang sangat berbahaya.  Kontak benzena dan klor sangat mungkin terjadi pada Saat ini instalasi pengolahan air milik PAM dan juga instalasi pengolahan air limbah industri belum mempunyai teknologi yang mampu mengolah limbah deterjen secara sempurna.



BAB 3
PEMBAHASAN
3.1    Alat dan Bahan
o  Alat :
§   Botol plastik mineral bekas
§   Sendok
§   Gunting
§   Cutter
o  Bahan :
§  Kacang Hijau
§  Tanah
§  Air
§  Detergen


3.2    Langkah Kerja :
§    Buatlah terlebih dahulu larutan detergent 1%  dengan cara melarutkan lgr detergent dalam 99 ml air
§    Sediakan 2 gelas air mineral bekas dan beri label masing-masing A dan B kemudian kedua duanya isi dengan tanah secukupnya.
§    Tanamlah kedua gelas tadi masing-masing sekitar 10 biji kacang hijau secara teratur kemudian simpan di tempat yang cukup sinar matahari tetapi jangan sampai terkena terkena air hujan.
§    Setiap hari siram gelas  A dengan  ½ sendok makan air sementara gelas B siram dengan ½ sendok makan larutan detergent 1%.  Upayakan jangan sampai air menggenang di dalam setiap gelas.
§    Amati pertumbuhan tiap biji pada setiap gelas setiap hari dan ukurlah panjang pertumbuhan kemudian catat hasil pengamatanmu.  Bandingkanlah pertumbuhan pada kedua gelas!





3.3    Hasil Pengamatan

Hari
Gelas
A (rata-rata)
B (rata-rata)
1
0
0
2
0,5
0,5
3
3,7
1
4
6,5
1
5
9,2
1,1
6
13,5
1,2
7
15,4
1,3
8
16,3
1,5
9
18
1,6
10
19,8
1,8



3.4    Analisis
Grafik






3.5     Pertanyaan-pertanyaan
1.                  Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang  hijau pada setiap gelas yang kalian amati ? kalau ada perbedaan , apa yang menyebabkan terjadinya hal seperti itu ?
2.                  Tuliskan faktor faktro luar yang mempengaruhi pertumbuhan pada tu,buhn dan berikanlah penjelas!
3.6     Jawaban
1.                  Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan selama 10 hari,  jelas terjadi perbedaan antara tanaman yang tidak terkena polutan(detergent)  dengan tanaman yang terkena polutan.  Pada tanaman yang tidak diberi detergent,  tanaman tumbuh subur dan normal,  tingginya mengalami peningkatan dari hari ke hari.  Pada tanaman yang diberi detergen,  tumbuhan tumbuh sangat lambat dan akhirnya mati.  Hal ini disebabkan adanya polutan(detergent)  .

2.                   Faktor eksternal/  faktor luar Faktor in merupakan faktor yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan.  Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan antara lain: 
§  Air dan mineral
§  Kelembaban
§  Suhu
§  Cahaya.



BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
      Dalam memenuhi tugas biologi tentang pengaruh polutan terhadap pertumbuhan tanaman (kacang hijau), kita dapat menyimpulkan bahwa Polutan berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan. Polutan (deterjent) bersifat menghambat pertumbuhan.
Dalam hal ini faktor eksternal juga berperngaruh. Faktor eksternal/  faktor luar Faktor inimerupakan faktor yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan.  Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan antara lain: 
§   Air dan mineral
§   Kelembaban
§   Suhu
§   Cahaya.

4.2 Saran
            Jangan membuang limbah rumah sembarangan kemana saja, karena dampaknya sangat banyak sekali, selain bisa merusak ekosistem, bisa juga membuat lingkungan menjadi tidak sehat.



DAFTAR PUSTAKA

Nuranti, Yandaru. 2003. Biologi. Jakarta. Erlangga.

baca juga


Contoh Text Exposition Analytical Tentang Kesehatan

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar